Pemkot Bogor akan siapkan kereta gantung untuk menunjang jalur LRT
Share on :
Ilustrasi. Kereta gantung di kota La Paz, Bolivia. | REUTERS/ABI/Bolivian Presidency/Handout

Peluncuran Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (9/9) lalu direspon cepat Pemerintah Kota Bogor. Bahkan lebih dari itu, Pemkot Bogor pun menyiapkan kereta gantung untuk menunjang jalur LRT.

Nantinya, titik akhir LRT diintegrasikan dengan kereta gantung yang terhubung dengan jalur kereta dalam kota menuju stasiun Sukaresmi.

“Itu semua rencana kita sebagaimana tertuang di Bogor Transportation Program. Terminal Baranangsiang akan dihubungkan sky walk dengan stasiun Sukaresmi. Sistem angkutan massal berbasis rel di Kota Bogor akan kita bangun dalam delapan tahapan,” ujar Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman.

Dengan munculnya proyek LRT ini, kata Usmar, mau tidak mau, konsep pembangunan Terminal Baranangsiang harus berubah. Merujuk Perpres No 98 Tahun 2015 sebagai dasar hukum proyek LRT, maka fungsi atau bobot terminal Baranangsiang harus bertambah.
“Kita sudah berkoordinasi intens dengan pemerintah pusat. Sesuai Perpres, titik akhir LRT adalah di terminal Baranangsiang,”

Menurut Usmar, hal penting lain yang harus diperhatikan jika LRT berjalan adalah ketersediaan lokasi parkir roda dua dan empat di sekitar stasiun LRT. Itu penting untuk menciptakan rasa aman dan nyaman pengguna LRT.

“Dari survei yang dilakukan pemkot, sekitar 600 ribu orang bergerak setiap hari dari Kota Bogor ke Jakarta. Ada yang menggunakan bus, kendaraan pribadi dan juga kereta api,” paparnya.

Lihat koleksi Kaos Bogor Prime 38 di sini

PROYEK TAHAP PERTAMA SELESAI 2018
Terpisah, Sekretaris DLLAJ Kabupaten Bogor Supriyanto mengamini kehadiran LRT sebagai solusi mengurai macet Jabodetabek. Melihat data perjalanan warga dari Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) ke Jakarta, maka tak memungkinkan lagi mengandalkan jalan raya sebagai satu-satunya jalur transportasi.

Berdasarkan koordinasi dengan pemerintah pusat, tahap pertama pembangunan LRT dimulai pada rute Cibubur-Cawang-Bekasi-Cawang dan Cawang-Dukuh Atas. Jalur-jalur LRT ini akan dikerjakan secara bersamaan.

“Cibubur akan menjadi stasiun. Direncanakan proyek tahap pertama akan selesai 2018. Untuk tahap kedua Cibubur-Terminal Baranangsiang akan ikut. Stasiunnya akan dibangun di Sentul, Cibinong, dan Gunungputri dan berakhir di Baranangsiang. Untuk peletakan batu pertama tahap kedua, kita belum tahu,” jelasnya.

Dengan pembangunan LRT ini akan membantu masyarakat di Kabupaten dan Kota Bogor bergerak lebih cepat dengan waktu yang pasti. Disebabkan moda transportasi ini tidak ada hambatan, kecuali karena mati listrik atau rusak.

JAKARTA CAWANG CUMA 30 MENIT
Supriyanto pun memberikan hitung-hitungan. Jarak antara terminal Baranangsiang dan Cawang hanya 44,2 km. Dengan Kecepatan LRT 60 km per jam, kedua stasiun ini bisa ditempuh 44,16 menit. Sementara dengan kecepatan LRT 80 km per jam, terminal Baranangsiang-Cawang hanya ditempuh 33,12 menit.

“Selama ini kalau saya naik mobil pribadi dari Bogor ke Cawang, perjalanannya butuh satu setengah jam saat jam kerja. Akan bisa tambah lama lagi kalau naik bus atau angkutan umum. Mari kita bandingkan dengan LRT ini, bisa hemat waktu hingga satu jam,” ujarnya.

Sementara Cibubur-Cawang yang berjarak 13,7 km akan bisa ditempuh selama 13 menit dengan kecepatan LRT 60 km per jam. Dan akan semakin singkat lagi jika kecepatan LRT di atas 80 km per jam. (Sumber: jabar.pojoksatu.id)

Regards
Bogor Prime 38 Clothing
Official Mini Store
Jl. Pahlawan Bondongan Gg Raden Saleh (Seberang Ayam Goreng Aroma 1) Bogor

0 Reviews:

Post a Comment